Rabu, 06 November 2013

Sekda Buka Pertemuan Pembentukan Klaster Nenas Madu



KAPUAS NEWS - Sekda Kapuas Sanijan secara resmi membuka pertemuan koordinasi pembentukan klaster nenas madu bertempat di Aula Kantor Bappeda Kuala Kapuas, Kamis (7/11) pagi.

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekda Kabupaten Kapuas Ir  Sanijan, CES menjelaskan pembangunan Hortikultura memegang peranan penting dan strategis sebagai komponen utama pada pola pangan harapan khususnya buah dan sayauran yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau serta mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Pengembangan hortikultura apabila dikelola dengan baik akan mampu untuk menanggulangi kemiskinan. Potensi tersebut selama ini belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan yang ada antara lain rendahnya produktivitas, lokasi usaha yang terpencar, skala usaha yang kecil, menajemen usaha yang belum efesien, kebijakan dan regulasi perbankan yang belum berpihak kepada petani, serta serana transpormasi yang belum memadai.
Dengan permasalahan tersebut menyebabkan usaha holtikultura belum mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing, untuk itu diperlukan dukungan dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
Pertemuan koordinasi pembentukan klaster nenas di Kabupaten Kapuas merupakan salah satu usaha untuk mempertemukan berbagai pihak yang berkepentingan dengan produk holtikultura khususnya nenas madu sebagai produk unggulan daerah yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan investasi dan nilai jual dari produk tersebut serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Sementara itu ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kapuas Anjono Bakti menjelaskan Kabupaten Kapuas merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi produksi buah nenas madu yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan Kabupaten untuk meningkatkan daya saing dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan budidaya nenas yang sesuai dengan tata cara usaha holtikultura antara lain GAP (Good Agricuture Practices), GMP (Good Manufacture Practices), GHP (Good Handing Practices) dan Manajemen Rantai Pasokan/SCM (Supply Chain Management). (Hms)