KAPUAS NEWS - Komisi
I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas belum lama ini,
mengikuti bimbingan tehnis (Bimtek) di Jakarta. Kegiatan itu dalam rangka
meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan perkembangan regulasi dan tata kelola
pemerintahan daerah.
Namun
selain mendiskusi materi dalam bimtek tentang tata ruang wilayah terkait dengan
kawasan perbatasan dan regulasi lintas sektoral menyangkut izin usaha
pertambangan. Dalam bimtek tersebut dewan juga mendiskusikan mengenai
kepariwisataan.
Berkaitan
dengan pariwisata, DPRD dan pemkab telah sepakat melalui RPJMD bahwa salah satu
yang dipokuskan untuk bisa mencapai tujuan perbaikan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat yakni dengan menitik beratkan pada pariwisata. “Dalam
pariwisata itu ada beberapa poin yang ingin kita jadikan jasa andalan, artinya
tempat-tempat yang berpotensi untuk bisa menjadi tujuan kunjungan wisata,” kata
Wakil Ketua DPRD Kapuas H Asrani, kemarin.
Kata
H Asrani, Kabupaten Kapuas khususnya dan Kalteng pada umum masih mempunyai
potensi budaya-budaya lokal yang apabila dikemas dengan baik, maka dapat dijual
menjadi produk paket wisata yang bernilai. Karenanya, melihat dari geografis
dan topologi daerah Kapuas yang lebih banyak perairannya dibanding daratan,
maka potensi yang diarahkan untuk menjadi paket wisata itu adalah sugai.
“Hanya
saja sungai kita belum terkelola untuk bisa kita arahkan menjadi paket wisata.
Sungai selama ini hanya menjadi tempat mengambil air, baik untuk minum maupun
mandi. Bahkan sungai-sungai kita menjadi tempat pembuangan sampah. Mestinya
anugrah dari yang mama kuasa itu bisa kita jadikan modal untuk paket wisata,”
katanya.
Menurut
Asrani, Kabupaten Kapuas sebenarnya sudah memiliki rancangan regulasi tentang
kepariwisataan. Namun raperda tersebut masih mengalami beberapa kelemahan dalam
pengaturannya. Sehingga tidak menutup kemunginan kedepan peraturan daerah
tentang pariwisata tersebut direvisi. (Al)