KAPUAS NEWS - Teater
Sawang Kuala Kapuas menyelenggarakan workshop teater bagi mahasiswa,
pelajar SMP dan SMA Sederajat. Acara yang diikuti oleh 40 orang peserta pelajar
ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Kuala Kapuas dan Lapangan SMPN 4 Selat, yang dilaksanakan dari tanggal
26-27 Oktober 2013.
Ketua
panitia kegiatan, Ilfa kepada wartawan mengukapkan bahwa Berteater tidak hanya
berkarya secara individu, tetapi berteater merupakan berkarya secara
bersama-sama. Pada hakikatnya, seni teater tak dapat terpisahkan oleh
kolektivitas. Sebab, unsur kebersamaan selalu melekat di dalam proses
pementasan teater.
Tambahnya, apabila
berteater hanya mengandalkan individualitas, maka proses berkesenian teater tak
akan berjalan baik dan berhasil. “Dunia keteateran juga jarang digeluti oleh
mahasiswa umum. Oleh sebab itu, kami berupaya menyelenggarakan workshop ini
dengan tujuan agar mengenalkan proses teater dan menjunjung tinggi seni teater
di ranah mahasiswa dan pelajar,” tandasnya.
Ditempat
yang sama, Ketua Umum Teater Sawang, Piana mengukapkan hal yang sama bahwa di
dalam dunia teater, seseorang dapat mempelajari dimensi kesenian yang
berkolaborasi menjadi satu kesatuan, dimensi seni rupa, musik, mau pun sastra.
Pementasan
teater tak hanya mengandalkan teks drama yang diwujudkan dalam lakon
pementasan. Setting tempat yang mengunggulkan dimensi seni rupa
menjadikan seni teater kaya akan estetika. Selain itu, dengan komposisi musik
yang variatif relevan dengan situasi kondisi dalam teks drama akan
“membangkitkan” suasana teater lebih hidup.
“Dengan
belajar seni teater, maka akan belajar pula tentang kehidupan sosial dan arti
kebersamaan,” ungkap Piana yang yang baru beberapa bulan lalu dilantik sebagai
ketua umum tetaer Sawang.
Sedangkan
Pembina Dewan Kesenian Kabupaten Kapuas Dodoy Cakrawala mengatakan sangat
mengafresiasi kegiatan yang digagas oleh Teater Sawang ini. “Kita harapkan
dengan adanya kegiatan ini dapat mencetak para seniman-seniman teater yang
baru, yang nantinya sebagai penurus dalam melestarikan kesenian Teater di Kabupaten
Kapuas pada khususnya,” ucapnya.
Dodoy sapaan
akrabnya ini, menambahkan, pesan moral di dalam kesenian teater, “Dengan
berteater kita akan memerankan tokoh yang bukan karakter asli kita. Semakin
banyak kita belajar menjadi tokoh ‘yang lain (the other)’ maka dari itu
kita akan lebih bijaksana dalam memahami-memaknai karakte orang lain,”
pungkasnya. (Al)